718 Penderita HIV/AIDS Minta Jamkesda
Tunggu Rekomendasi Wali Kota dan DPRDSelasa, 11 Juni 2013 – 09:34 WIB
”Para penderita HIV/AIDS sangat membutuhkan perhatian pemerintah daerah. Kenapa didiamkan saja. Apa harus jatuh korban baru ada kepedulian,” cetus pria betubuh atletis ini. Ada beberapa alasan penderita HIV membutuhkan Jamkesda. Yakni, karena biaya pengobatana mahal dan mayoritas penderita HIV/AIDS warga miskin.
Tommy memaparkan biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat untuk penderita HIV/AIDS tidak sedikit. Dia mencontohkan, setiap bulan seorang Odha harus membeli cluster of differentiation 4 (CD4) Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Lalu ditambah viralut (cek virus) antara Rp 600 ribu- Rp1 juta. Obat-obat tersebut harus diminum secara berkala.
”Kalau mereka berobat tiap bulan dengan tiap biaya sebesar itu memang memberatkan. Kami berharap penderita HIV/AIDS mendapat layanan kesehatan gratis dari pemerintah daerah sama dengan masyarakat lain,” harapnya juga. Tommy juga memaparkan, selama ini anak-anak penderita HIV/AIDS memang dapat Jamkesda sementara orangtuanya belum.