76 Korban Serangan Bom di Sulawesi Berkumpul Untuk Ingatkan Bahaya Terorisme
“Apa yang diperlukan dalam menghadapi potensi ancaman tersebut tidak lain adalah kebersamaan. Ketika bangsa ini kuat dan seluruh komponen bangsa bersatu menjadikan terorisme sebagai musuh bersama, maka kedamaian akan terjadi," ujar Imam.
Koordinator Forsitas Sulawesi Tengah Daniel Doeka mengatakan dengan berkumpulnya para penyintas bom, mereka bisa saling berbagi pengalaman.
Sebagai korban serangan bom, mereka bisa terus mengingatkan masyarakat luas bahwa ancaman terorisme adalah nyata.
“Banyak sekali manfaat yang diambil dari acara ini,” kata penyintas bom Pasar Mahesa Palu tahun 2005 itu.
“Bagi kami, kegitan ini sangat informatif. Kami merasa dihargai, negara hadir untuk kami,” tambah Daniel. (cuy/jpnn)