Abdul Nasir dan Ahmad Sodiq, Kisah Dua Tukang Koran yang Segera Naik Haji
Sedangkan, anak keduanya baru masuk kuliah tahun ini. Anak ketiganya saat ini menginjak kelas XII di MAN Demak.
Selain Abdul Nasir, hal serupa dialami Ahmad Sodiq. Impian untuk menunaikan haji tercapai. Setelah enam tahun menunggu, pria yang jualan koran sejak 1989 ini bersama istrinya masuk dalam daftar antrean haji 2017 ini.
Kemarin siang (7/8) beberapa loper koran beristirahat di halaman rumahnya di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati. Sementara itu, di dalam rumah ada beberapa relasi laki-laki yang akrab disapa Sodiq ini bersilaturahmi. Tujuannya memberikan doa kepada Sodiq dan istrinya yang akan pergi ke Makkah pada 23 Agustus mendatang.
Sodiq beserta istri dan anaknya di sela-sela persiapan keberangkatan haji di rumahnya, Senin (7/8). Foto: Sri Putjiwati/Jawa Pos Radar Kudus
Suami Tri Suciati ini mendaftar haji sejak 2011 lalu. Awalnya ia mantap mendaftar haji karena sudah merasa mampu memenuhi kewajiban itu. Keinginan itu muncul sejak 2000 lalu. Akhirnya dia menabung uang sedikit demi sedikit untuk biaya ke Tanah Suci bersama istrinya. Dia mendaftar haji pada 2011 silam.
”Setiap hari menabung tapi tidak pasti, tergantung pemasukan. Kadang sebulan menabung Rp 1 juta, kadang kurang dari segitu. Ya tergantung rezeki saja. Penghasilan dari berjualan koran dan sembako. Yang penting berdoa saja meluruskan niat,” katanya.
Dia mengaku, jualan koran sejak 1989 lalu atau sejak lulus sekolah. Kali pertama membantu kakaknya berjualan koran di Juwana. Lantaran sudah mampu, dia membuka sendiri di sekitar Alun-alun Juwana. Usaha yang dirintis dari nol itu ditekuni dengan serius.