ABK Asal Indonesia Meninggal Karena Corona, Orang Tua Gugat Kapal Pesiar
Pihak kapal menyuruh kru kapal untuk tetap berkumpul dan dalam keramaian tanpa menerapkan protokol perlindungan COVID-19.
"Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit [Amerika Serikat] menutup seluruh aktivitas pelayaran pada tanggal 13 Maret," kata Michael.
"Namun setelah dilakukan, tetap saja tidak ada perlindungan pada kru kapal. Tidak ada imbauan social-distancing, karantina, ataupun [imbauan pemakaian] masker."
Sementara itu, juga menurut keterangan Michael, di kapal tersebut sempat diadakan pesta untuk merayakan 'St Patrick's Day' di mana terdapat ratusan hingga ribuan kru kapal.
"Lagi-lagi, tidak ada [yang mengenakan] masker, tidak ada imbauan apapun, dan tidak ada tindakan pencegahan untuk melindungi kru," katanya.
Di dalam gugatan yang diajukan, tercatat bahwa satu minggu sebelum semua penumpang diturunkan, tepatnya pada tanggal 7 Maret, paling tidak satu penumpang kapal 'Symphony of the Seas' memiliki gejala virus corona.
Pujiyoko adalah salah satu dari setidaknya lima warga Indonesia yang meninggal karena COVID-19 di kapal pesiar, dan satu dari dua kru kapal yang meninggal di kapal milik perusahaan 'Royal Caribbean'.
I Putu Sugiartha, asal dari Bali, adalah kru kapal yang meninggal di kapal lain milik perusahaan 'Royal Caribbean' bernama 'Oasis of the Seas', 18 April lalu, sebulan setelah meninggalkan kapal tersebut.