Ada Pertarungan Empat Ideologi Jelang Pilpres 2024
Dalam pilpres 2019, tokoh kembali ke UUD 45 yang asli, Djoko Santoso juga berada di kubu Prabowo.
Keempat, ideologi Hak Asasi Manusia. Paham ini juga banyak mengkritik pemerintahan Jokowi karena dianggap justru karena kurang liberal.
Jika islam politik menganggap pemerintahan Jokowi terlalu liberal, pendukung hak asasi justru sebaliknya: kurang liberal.
"Jokowi dianggap kurang tuntas menyelesaikan isu HAM, mulai dari kasus gerakan 65 hingga pembunuhan Munir. Tokoh ideologi ini lebih banyak dari LSM. Di tahun 2019, salah satu tokohnya memilih abstein. Harry Azhar sebagai misal, dia mengkritik keras Jokowi. Tapi dia juga tak mau membela Prabowo yang ia anggap punya catatan hitam hak asasi manusia," tegasnya.
Dia menegaskan Pilpres 2024 akan semakin ramai karena dua hal. Empat ideologi itu kembali bertarung. Bisa jadi keempat- empatnya lebih kuat, lebih punya pengalaman.
Dia mengatakan yang bertarung nanti, semuanya adalah penantang. Tak ada incumbent. Jokowi tak bisa mencalonkan diri kembali.
Denny bahkan mengaku radar LSI sudah menangkap 15 capres 2024 itu. Namun, dia tidak membeberkannya.
"Saya berterima kasih banyak kepada teman teman dari Leprid, atas anugrah pada saya The Legend Award, karena saya dan LSI Denny JA ikut 4 kali memenangkan presiden berturut-turut. Alhamdulilah. Terima kasih banyak. Saya terima hadih ini dengan dua catatan. Anugerah ini tak hanya untuk saya pribadi, tapi seluruh tim kerja LSI. Kerja konsultan politik adalah kerja orkestra. Peran saya hanya sebagai dirigennya sekaligus pencipta lagu. Hadiah ini dipersembahkan untuk teman teman LSI dengan satu pesan. Apa pesannya? Bersama kita perkuat paham politik reformasi. Semoga di tahun 2024, juga kembali terpilih presiden yang memperkuat politik reformasi," pungkas Denny JA.
Ini dia daftar 15 nama Capres 2024: