Adian PDIP: Rakyat Itu Terhormat, Bukan Objek Jual Beli Suara Saat Pemilu
Rakyat yang dahulunya ditangkapi, kata dia, setelah diorganisasi, dilatih manajemen, tata cara menambang yang memenuhi standar keselamatan, dan kemudian bergabung di dalam koperasi.
Koperasi dengan anggota yang telah dilatih tersebut kini sudah boleh menambang. Adian menambahkan dalam enam bulan ke depan, koperasi rakyat ini sudah akan mengolah sendiri.
“Saya lakukan bukan demi suara, tetapi sederhana (untuk) berbuat baik ke rakyat dan rakyat akan tahu siapa yang berbuat baik dengan tulus,” ujar Adian.
Begitu juga dengan pengorganisasian rakyat di Cileungsi untuk bisa memiliki tanah yang dulu dikuasai oleh yayasan yang terafiliasi dengan Soeharto. “Tanah tersebut setelah melalui perjuangan panjang, menjadi tanah untuk rakyat," ujar Adian Napitupulu.
Dia juga memberi contoh yang terjadi di Lebak Wangi, Bogor, Jabar, yang mana rakyat desa diorganisasi untuk memanfaatkan waduk menjadi sumber penghidupan.
Hasilnya, ujar Adian, hari ini 144 desa rakyat desa bekerja di sana, dengan 22 anak muda Karang Taruna digaji dari BUMDes yang mengelolanya.
“Ini bukti bahwa ketika kita mau mengorganisasi rakyat desa menjadi subjek bukan objek, itu bisa. Rakyat harus jadi subjek bernegara, harus diorganisasi agar makin besar keterlibatannnya dalam bernegara. Itulah tugas kita,” kata Adian.
Dia berharap kader PDI Perjuangan harus berbeda dengan partai lain. “Kita harus perbaiki dan ubah cara kita mengorganisasi rakyat. Supaya suatu saat rakyat akan mengatakan, dalam pemilu, saya memilih orang baik, bukan memilih amplop,” ungkap Adian Napitupulu.