Agus Widjajanto Sebut Ada Dorongan agar Mbak Tutut Kembali Bergabung ke Partai Golkar
Terpisah, Guru Besar Senior Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Prof I Gde Pantja Astawa sebelumnya mengungkapkan jika Partai Golkar sejak Era Reformasi ada perubahan orientasi kepemimpinan. Dari sebelumnya berorientasi pada tokoh, sekarang pada kader.
"Dengan melihat Golkar yang berorientasi pada kader, ini peluang bagi kader-kader Golkar siapapun dia. Ini pintu masuk, andai kata Mbak Tutut mau masuk," kata dia.
Namun demikian, Prof Gde menggarisbawahi bahwa tantangan Mbak Tutut tidak mudah. Karena putri sulung Pak Harto itu harus mampu memengaruhi kader-kader Golkar untuk bergabung kembali. Dan, itu bergantung pada bagaimana pendekatan Mbak Tutut.
Selain itu, Mbak Tutut mempunyai beban sejarah. Karena akan banyak pihak yang akan melihat dirinya dengan kiprah bapaknya selama memimpin Orde Baru. Meski secara obyektif, selain ada beberapa kelemahan banyak juga kelebihan selama Indonesia dipimpin Soeharto.
Dia mengakui Mbak Tutut mempunyai kepedulian tinggi terhadap lingkungan sosial dan itu tidak berbeda jauh dengan kiprah bapaknya. Jiwa nasionalismenya juga tidak perlu diragukan.
Hal ini menurut Prof Gde bisa menjadi modal kuat bagi Mbak Tutut jika nantinya benar-benar bergabung kembali ke Golkar.
“Kalau saya sebagai Mbak Tutut misalnya, bergabung kembali ke Golkar mengapa tidak? Beliau mempunyai rasa dan karsa kerakyatan sebagaimana diwarisi ayahnya, Soeharto,” ujar Prof Gde.(fri/jpnn)