Ahok Bakal Kalah Dari Risma kalau Berpasangan dengan...
jpnn.com - JAKARTA - Konstelasi pemilihan Gubernur DKI Jakarta benar-benar sangat dinamis. Hal itu setidaknya terlihat dari hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia dalam menakar kandidat kuat pemimpin di ibukota negara untuk lima tahun ke depan.
Meski Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama unggul dari sisi popularitas dan elektabilitas, namun ketika pria yang akrab disapa Ahok tersebut dipasangkan dengan Heru Budi Hartono, maka hasilnya akan berbeda.
"Kalau Ahok berpasangan dengan Heru, elektabilitasnya lebih rendah jika Tri Rismaharini berpasangan dengan Sandiaga Uno. Demikian juga kalau Risma berpasangan dengan Anies Baswedan, tetap lebih unggul," ujar Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda, Kamis (15/9).
Dari hasil survei kata Hanta, pasangan Ahok-Heru hanya meraih persentase dukungan 36.92 persen.
Sementara Risma-Sandi 38,21 persen. Sementara kalau head to head saat disimulasikan Risma berpasangan dengan Anies, pasangan ini mampu memperoleh dukungan 37,95 persen. Unggul tipis dari pasangan Ahok-Heru yang hanya meraih 35,64 persen.
"Kesimpulan survei ini, jika Risma maju di Pilkada DKI Jakarta, maka dia berpotensi besar menjadi lawan sangat berat bagi petahana. Bahkan berpotensi besar mengalahkan Ahok," tutur Hanta.
Namun, jika Risma tidak maju kata Hanta, maka figur potensial menjadi lawan seimbang Ahok ada tiga nama. Masing-masing Sandiaga Uno, Anies Baswedan dan Yusril Ihza Mahendra.
"Jika ketiga nama ini ada yang berpasangan, maka diprediksi akan menjadi lawan berat bagi petahana. Misalnya Anies-Sandiaga Uno, berimbang dengan elektabilitas petahana," papar Hanta.