Ahok dan Konspirasi Banjir Jakarta
jpnn.com - JAKARTA-Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tampaknya benar-benar percaya bahwa Jakarta sejatinya sudah bebas banjir. Karena itu, setiap ada genangan di wilayah ibu kota, dia dengan cepat menduding bahwa ada pihak yang telah melakukan sabotase.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, ada pihak yang tidak suka apabila Jakarta bebas banjir. ”Orang kayaknya kurang senang Jakarta enggak banjir, tahu enggak? Lihat daerah banjir kayaknya Jakarta itu enggak pantas enggak banjir, aneh begitu loh. Iri amat sih sama Jakarta kagak banjir,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan dalam peresmian Taman Jagakarsa di Jakarta Selatan, Selasa (9/2).
Ahok menceritakan pengalamannya saat memantau genangan di underpass di kawasan Gembrong, Sabtu malam (6/2) sekitar pukul 20.00 lalu, dengan ketinggian sekitar 10 centimeter (cm). Dia lantas mengecek ke lapangan. Usut punya usut, pompa di kawasan itu mati.
Alasan petugas yang ditanyai Ahok, kabel digigit tikus, padahal kabelnya berukuran besar. ”Berarti tikusnya gede banget dong,” ucap Ahok, seolah tidak percaya dengan laporan tersebut. Setelah meminta kejelasan lagi, keterangan berganti. Kabel itu terbakar oleh masyarakat yang membakar sampah. Sehingga pompa air yang berfungsi menyedot genangan air tidak berfungsi.
Kemudian, ada lagi genangan di sekitar ITC Fatmawati, Jakarta Selatan. Menurut Ahok, tak masuk akal kawasan Fatmawati Jakarta Selatan bisa tergenang air usai hujan. Yang seharusnya tergenang itu, secara logika, justru Jakarta Utara tempat dirinya selama ini tinggal.
Usut punya usut, genangan di Fatmawati karena ada benda penghalang di dalam saluran air. ”Untung ada PPSU (Petugas Prasarana dan Sarana Umum), cari sampai tahu, di dalamnya ada ban mobil baru, ada rambu-rambu lalu lintas, jembatannya patah, ya bagaimana air mau lewat?,” cetus Ahok juga.
Mantan anggota DPR asal Partai Golkar ini juga menyatakan ada anggaran yang bisa cair bila Jakarta mengalami bencana banjir. Karena itu, dia menduga jangan-jangan ada oknum yang berharap kucuran duit bencana banjir sehingga mengusahakan Jakarta tergenang air lagi.
”Saya enggak tahu, apa permintaan Pak Ogah supaya mobil memberi duit? Apa sabotase? Karena kalau bencana itu bisa keluar duit,” terang mantan Bupati Belitung Timur tersebut.