AHY Bersama para Jenderal Ungkap Kasus Besar, Rp 3,41 Triliun
"Ini memang berbeda, yang tadi kelasnya investasi, pabrik-pabrik, industri, triliunan, yang ini cakupannya individu tetapi sering terjadi. Jadi, kami tidak hanya mengungkap yang besar-besar," katanya.
Putra sulung Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini meminta masyarakat lebih berhati-hati.
"Menjadi pengingat kepada semua, terutama pejabat berwenang. Termasuk para notaris harus berhati-hati, teliti ketika memproses pembuatan akta tanah," katanya.
Ketua Umum Partai Demokrat ini pun meminta masyarakat agar tidak menelantarkan asetnya untuk mencegah mafia tanah bertindak.
"Berhati-hati dalam transaksi jual beli baik tanah maupun properti. Lakukan verifikasi dokumen, dan datang kantor-kantor pertanahan BPN setempat," katanya.
Dalam pengungkapan kasus itu, AHY diapit para jenderal. Mulai Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi, dan Wakapolda Jateng Brigjen Agus Suryo Nugroho.
Ada juga Kepala Satgas Anti Mafia Tanah Kementerian ATR Brigjen Arif Rachman, Staf Khusus Menteri ATR/ BPN Bidang Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Irjen Widodo.(mcr5/jpnn)