AHY: Jangan Biarkan Kecurangan Mengubah Hasil Pilkada 2020
Kalsel adalah salah satu dari 19 Pilkada dimana selisih suara yang diperoleh paslon yang didukung PD tidak sampai 3 persen dengan lawannya, sehingga terbuka untuk gugatan di Mahkamah Konstitusi.
AHY juga menilai hasil Pilkada lalu mengindikasikan kuatnya aspirasi perubahan dari akar rumput. Hal itu tampak dari ketatnya persaingan antar-Paslon. Misalnya di Medan, pasangan calon Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang didukung koalisi PD-PKS sejauh ini dinyatakan memperoleh 48 persen suara oleh quick count.
Hal ini merefleksikan besarnya keinginan warga Medan untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan aspirasi mereka, bukan pemimpin yang dimenangkan oleh, mengutip istilah Akhyar Nasution (10/12), "The Invisible Hands.”
Untuk itu, AHY mengapresiasi pencapaian kader-kadernya dalam memenangkan calon-calon kepala daerah yang didukung maupun diusung PD di seluruh Nusantara. Hal itu diyakini AHY akan membawa perubahan yang lebih baik bagi konsolidasi kekuatan PD pada 2024 mendatang. Misalnya di Jateng, PD memenangkan 80% Pilkada yang diikutinya. Basis kemenangan ini sangat penting untuk menata PD agar lebih kuat, karena sebelumnya suara PD banyak tergerus di sini.
“Jangan lengah,” pinta AHY.
“Pastikan setiap kemenangan ini sampai dengan penetapan KPU.” Bagi yang saat ini perolehan suaranya masih berimbang, kata AHY, “Jangan putus asa, teruslah berikhtiar meraih kemenangan.”
Sementara bagi yang belum berhasil, kata AHY menyemangati, Allah SWT memiliki jalan yang terbaik bagi kita.
“Mari konsolidasikan kekuatan, menyongsong kemenangan di masa depan, untuk bisa memperjuangkan harapan rakyat lebih baik lagi,” tegas AHY.