Airbus Hentikan Produksi Pesawat Superjumbo A380
Airbus klaim tetap untung
Terlepas dari pengumuman terkait penghentian produksi A380, Airbus mengumumkan mengalami lonjakan keuntungan sebesar 29 persen laba mereka secara keseluruhan pada periode tahun lalu, dan analis mengatakan permintaan global cukup tinggi bagi perusahaan yang berbasis di Prancis untuk mengatasi hilangnya seri ikonik superjumbo mereka tersebut.
Airbus melaporkan laba bersih 3,1 miliar euro selama setahun terakhir, naik dari 2,4 miliar euro pada 2017.
Selain penghentian produksi A380, Airbus juga melaporkan tagihan sebesar 436 juta euro pada seri Airbus A400M, yang digunakan oleh beberapa militer Eropa.
Airbus mengatakan pihaknya memperkirakan laba yang sama pada 2019, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia dan lalu lintas udara.
Emirates mengumumkan telah mencapai kesepakatan senilai US $ 21,4 miliar (A $ 33,9 miliar) dengan Airbus untuk mengganti beberapa unit pesawat Airbus seri A380 dengan seri A350 berbadan lebar dan pesawat A330 yang lebih kecil.
"Meskipun kami kecewa harus menghentikan pesanan kami, dan sedih bahwa program ini tidak dapat dipertahankan, kami menerima bahwa ini adalah kenyataan dari situasi ini," kata Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, ketua dan CEO Emirates.
"Bagi kami, A380 adalah pesawat luar biasa yang dicintai oleh pelanggan dan kru kami.
"Ini adalah pembeda untuk Emirates. Kami telah menunjukkan bagaimana orang dapat benar-benar terbang lebih baik dengan A380."