Airlangga Berbagi Kabar Baik soal Perekonomian
PMI meningkat menjadi 43,7 dari sebelumnya berada di level 40,1 pada Juli 2021.
"Level PMI Indonesia ini juga lebih baik dibandingkan beberapa negara di ASEAN seperti Myanmar di level 36,5, Vietnam 40,2, dan Malaysia 43,4," ungkapnya.
Airlangga juga mengatakan peningkatan ekspor terbesar pada Agustus 2021 terjadi pada komoditi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar USD 1.544,8 juta, bahan bakar mineral (HS 27) USD 573,2 juta dan bijih logam (HS 26) USD 213,1 juta.
Sementara itu, negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan terbesar dibanding bulan sebelumnya di antaranya China USD 1.212,2 juta, India USD 759,1 juta, dan Jepang USD 453,2 juta.
Sejalan dengan peningkatan ekspor, sisi impor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai USD 16,68 miliar yang naik sebesar 10,35 persen (mtm) atau 55,26 persen (yoy).
Menurut Airlangga, mobilitas masyarakat yang mulai meningkat seiring dengan pelonggaran PPKM menjadi indikasi penyebab peningkatan dari sisi impor.
Kenaikan impor pada Agustus 2021 ditopang oleh peningkatan impor barang modal sebesar 34,56 persen (yoy) dan bahan baku atau penolong 59,59 persen (yoy).
“Ini menunjukkan peningkatan kapasitas produksi industri di Indonesia serta geliat ekonomi Indonesia yang terus pulih,” ujarnya.