Ajak Plt Ketua Parlemen PNG ke Museum Rudana, Putu: Diplomasi Bilateral Dibuat Informal
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengadakan pertemuan bilateral dengan Plt Ketua National Parliament of Papua New Guinea (PNG) Hon Johnson Wapunai di Museum Rudana, Bali pada Senin (22/5).
"Pertemuan ini adalah cultural talk dan cultural lunch di mana peran seni budaya itu sangat penting dalam mengawal diplomasi," ujar Putu Rudana dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa soft diplomacy melalui seni dan budaya merupakan pengikat persamaan dan persaudaraan antarbangsa. Oleh karena itu, dia menggagas pertemuan bilateral dengan Plt ketua Parlemen PNG secara informal di Museum Rudana.
Pertemuan antarparlemen itu dibuka dengan tarian penyambutan Puspa Mekar dan tarian Barong karya Prof Anak Gede Agung dari sanggar Balerung Stage, Peliatan, Ubud.
Momen cultural talk dan cultural lunch tersebut dihadiri Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon; Wakil Ketua BKSAP DPR RI Achmad Hafiz Tohir dan Gilang Dhiela Fararez; Anggota BKSAP DPR RI yakni Mulan Jameela, Mardani Ali Sera, Linda Megawati, dan I Made Urip.
Perwakilan dari PNG hadir Simon Namis selaku Duta Besar Papua Nugini untuk Indonesia, Sekjen Parlemen Papua Nugini Mr. Kala Aufa. Hadir pula para seniman, budayawan, mahasiswa ISI Denpasar, rektor ISI, serta SNKI (Sekretariat Nasional Keris Indonesia).
Konon kehadiran Hon. Johnson juga didampingi seorang seniman desain dari Papua Nugini. Sebab, salah satu tujuannya ke Bali untuk membahas pembuatan sebuah patung yang didedikasikan untuk founding father of Papua New Guinea atau sosok pahlawan utama negara mereka.
Putu menyebut patung itu didedikasikan kepada Papua New Guinea's 'Father of a Nation' Sir Michael Somare yang merupakan Grand Chief dan Prime Minister dengan masa bakti terlama yaitu 17 tahun.