Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Akademisi: Pertumbuhan Predator Lebih Lambat dari Belalang

Selasa, 13 Juni 2017 – 21:07 WIB
Akademisi: Pertumbuhan Predator Lebih Lambat dari Belalang - JPNN.COM
"Pasukan' belalang mengepung bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/6). Foto: Timor Express/JPNN.com

“Kita tahu predator belalang adalah serangga lainnya atau burung dan jamur mempunyai siklus hidup yang lebih lama dari belalang. Biasanya siklus alam tentang hukum memakan dan dimakan itu tidak berjalan secara baik, karena pertumbuhan predator yang lamban,” ungkapnya.

Lince menambahkan, untuk berkembang biak, belalang biasanya meletakan telurnya di dalam tanah, dan akan berkembang di daerah yang lembab dan basah. Sedangkan telurnya itu dapat bertahan selama bertahun-tahun, hingga kondisi memungkinkan untuk menetas.

“Biasanya di pinggir-pinggir sungai, dan pinggir sawah, sedangkan makanan belalang adalah tanaman pangan seperti jagung dan padi, dan jika populasinya sangat banyak, pohon dan daun juga dimakannya,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, bahwa dalam tubuh belalang kumbara tidak mengandung racun. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah hama belalang ini dapat disiasati dengan mengolahnya menjadi bahan makanan bagi burung, ikan, ayam, dan lainnya.

“Belalang hanya aktif pada siang hari, sedangkan pada malam hari ia bertengger di pohon atau daun, maka dapat dimanfaatkan kesempatan itu, yaitu menangkapnya pada malam hari,” jelasnya.(mg25/jun/aln)

Akademisi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang yang juga Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian (Faperta), Lince Mukkun mengatakan kejadian munculnya

Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News