Akal-akalan
Oleh: Dahlan IskanJumat, 23 Agustus 2024 – 07:39 WIB
jpnn.com - Baik manakah akal-akalan tetapi masuk akal dengan akal-akalan yang tidak masuk akal?
Tentu Anda pilih yang fair. Tanpa akal-akalan. Masalahnya: politik itu penuh akal-akalan. Kadang kita dihadapkan pada pilihan di atas.
Baca Juga:
Adakah akal-akalan yang masuk akal? Ada.
Yang tahu hanya satu orang: Si pengacara banyak akal bernama Boyamin Saiman. Dia asal Solo. Berkali-kali mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Di banyak hal.
Pembaca Disway sudah tahu apa saja yang digugatnya.
Baca Juga:
Hobi menggugat itu diwarisi anak sulungnya Almas, yang kini jadi pengacara di Balikpapan.
Gara-gara gugatan Almas-lah Gibran memenuhi syarat jadi wakil presiden.