Akankah Keluarga Jokowi Menjadi Dinasti Politik Selanjutnya?
Pada tahun 2015, Megawati menyampaikan pidato berapi-api yang dihadiri oleh Jokowi, di mana ia secara efektif mengatakan presiden tidak lain hanyalah seorang pejabat partai dan tugasnya adalah untuk tetap melayaninya.
Dia mengatakan menghadapi "banyak pengkhianatan," serta "berkali-kali saya ditikam dari belakang" karena "ambisi politik untuk mendapatkan kekuasaan".
Dengan masa jabatannya yang hampir habis, Jokowi tampaknya berusaha membangun basis kekuatan tandingan untuk menentang Megawati.
Dukungannya terhadap calon dari partainya sendiri, Ganjar Pranowo, dinilai tidak terlalu kuat.
Beberapa pengamat memperkirakan Gibran bisa meninggalkan afiliasinya dengan PDI-P dan mencalonkan diri sebagai wakil presiden dari pasangan Prabowo Subianto.
Jika itu terjadi, maka pukulan telak bagi Megawati.
"Dia memotong Jokowi dalam keputusan-keputusan penting, di depan umum, untuk mempermalukannya … Jokowi bisa melihat kalau Ganjar jadi presiden, maka warisannya akan terancam karena Megawati memiliki prioritas yang berbeda," kata Dr Fealy.
"Sepertinya di sisi lain, Prabowo akan melanjutkan warisan Jokowi, bukan malah memisahkannya."