Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

AL Dibawa Polisi dari Lapas untuk Pengembangan Kasus, Pulang Sudah Jadi Mayat

Jumat, 17 Desember 2021 – 21:06 WIB
AL Dibawa Polisi dari Lapas untuk Pengembangan Kasus, Pulang Sudah Jadi Mayat - JPNN.COM
Tim kuasa hukum beserta keluarga korban AL terpidana kasus narkoba yang meninggal tak wajar menunjukkan foto luka lebam di tubuh korban saat mengelar jumpa pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/12/2021). Foto: antara

jpnn.com, MAKASSAR - Seorang terpidana kasus narkoba, penghuni Lapas Bolangi Gowa, Sulawesi Selatan, berinisial AL meninggal dunia diduga tidak wajar.

"Informasi yang kami dapat dari pihak keluarga, kematian yang dialami korban ini berada di luar lapas atau pada saat dijemput (polisi) untuk pengembangan kasus,” ungkap Kuasa Hukum korban, Muhammad Abduh saat memberikan keterangan pers di Makassar, Jumat (17/12).

Untuk itu pihaknya telah melakukan pengawalan hukum terkait informasi disampaikan keluarga istri korban bahwa suaminya AL telah meninggal dunia.

Dari informasi pihak keluarga, proses awal yang bersangkutan sementara ini menjalani hukuman pidana di Lapas Bolangi.

Selain itu, informasi diperoleh bahwa korban dijemput oleh pihak kepolisian dalam hal pengembangan kasus narkoba yang diduga melibatkan almarhum.

Pada saat proses perjalanan itulah, kata dia, didapatkan informasi dari pihak keluarganya bahwa yang bersangkutan dinyatakan telah meninggal dunia setelah keluar dari Lapas Bolangi, Gowa.

"Secara tegas kami selaku kuasa hukumnya mempertanyakan mengenai SOP (Standar Operasional Prosedur) pihak Lapas itu sendiri dalam hal menyerahkan warga binaannya," papar Abduh.

Pihaknya juga mempertanyakan bagaimana tanggungjawab pihak lapas setelah menyerahkan warga binaannya apakah hanya memberikan tanggungjawab ke pihak kepolisian tanpa ada pengawalan.

Seorang terpidana kasus narkoba, penghuni Lapas Bolangi Gowa, Sulawesi Selatan, berinisial AL meninggal dunia diduga tidak wajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News