Amankah Mengonsumsi Pemanis Buatan Setiap Hari?
jpnn.com - Terasa manis tapi tanpa kalori membuat pemanis buatan tampak seperti salah satu cara mudah untuk berdiet. Namun, sebelum mengonsumsinya secara rutin, Anda perlu mengetahui efek di balik gula pengganti ini.
Bila dikonsumsi sesuai anjuran, pemanis buatan sebenarnya bisa membantu mengurangi konsumsi gula tambahan, sehingga jumlah kalori yang Anda konsumsi pun menjadi lebih sedikit. Berat badan bisa dipertahankan tetap ideal, risiko Anda mengalami penyakit jantung dan diabetes pun akan menurun.
Namun faktanya tak sesederhana itu. Anda pun harus berhati-hati terhadap keamanan konsumsi pemanis buatan secara rutin, apalagi dalam jangka panjang.
Bahaya konsumsi pemanis buatan:
Ada lima jenis pemanis buatan, yakni aspartam, kalium acesulfame, neotam, sakarin, sukralosa, serta satu pemanis alami rendah kalori, yaitu stevia, yang telah disetujui penggunaannya oleh Asosiasi Makanan dan Obat (FDA) Amerika Serikat. Tapi ternyata, respons tubuh dan otak manusia terhadap sederet pemanis buatan ini sangatlah kompleks.
Salah satu efek samping yang paling sering dilakukan adalah memperbolehkan diri sendiri mengonsumsi makanan manis karena berpikir telah mengurangi konsumsi gula harian.
Mungkin saja Anda berkata, “Karena saya minum kopi tanpa gula, jadi saya boleh makan kue-kue manis.” Konsumsi pemanis buatan akan membuat Anda tergoda mengganti kalori yang hilang melalui sumber lain. Tentu saja hal ini akan mengganggu atau bahkan menghilangkan manfaat dari penggunaan pemanis buatan.
Dari sebuah studi, yakni San Antonio Heart Study, ditemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi lebih dari 21 soda diet per minggu berisiko 2 kali lebih besar memiliki berat badan lebih dan mengalami obesitas daripada yang tidak.