Amankan AG 2018, KLHK dan Pemprov Jambi Siaga Karhutla
jpnn.com, JAMBI - Sebagai kesiapan mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama-sama Pemerintah Provinsi Jambi menyelenggarakan Apel Siaga Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Lingkup Kehutanan, di Lapangan Manggala Agni Daops Kota Jambi, Provinsi Jambi (21/8).
Dilatarbelakangi oleh kondisi pantauan hotspot tahun 2018 ini, dimana jumlah hotspot (titik panas) Provinsi Jambi selama 1 Januari s/d 21 Agustus 2018 berdasarkan pantauan Satelit NOAA sebanyak 61 hotspot, dengan luas terbakar sampai dengan 31 Juli 2018 sekitar 131, 92 hektar. Luas kebakaran tersebut mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan bulan Juli tahun lalu, yaitu sekitar 94 hektare.
"Melalui Apel Siaga ini, diharapkan Satgas akan lebih optimal dalam pencegahan, penanggulangan, dan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan, baik yang dilakukan oleh dunia usaha kehutanan, perkebunan, maupun oknum masyarakat, sehingga akan menimbulkan efek jera", tutur Raffles B. Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Jambi telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi, melalui Keputusan Gubernur Jambi Nomor : 656 Tahun 2018, pada tanggal 18 Juli 2018.
"Tentunya dengan penetapan status siaga ini, penanganan karhutla di Provinsi Jambi lebih terintegrasi dan terkoordinir lebih baik dengan jalur komando yang ada di kabupaten/kota," lanjut Raffles.
Sehubungan dengan Indonesia sebagai tuan rumah ajang Olahraga Asian Games 2018, yang berpusat di Palembang dan Jakarta, menurut Raffles, upaya pengendalian karhutla di Provinsi Jambi, yang berdekatan dengan Provinsi Sumatera Selatan, harus menjadi prioritas.
"Sebagai provinsi tetangga, Provinsi Jambi harus turut mengamankan jalannya perhelatan akbar yang berlangsung dari tanggal 18 Agustus hingga 2 September mendatang,” tegasnya.
Dengan adanya Apel Siaga Karhutla di Provinsi Jambi tersebut, diharapkan dapat membangun kesiapsiagaan para pihak, dalam menyiapkan sumber daya manusia, dan sarana prasarana pengendalian karhutla.