Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anak Buah Anies Baswedan Diinterogasi Terkait Kasus Korupsi Rp 17,7 M

Selasa, 15 Maret 2022 – 21:50 WIB
Anak Buah Anies Baswedan Diinterogasi Terkait Kasus Korupsi Rp 17,7 M - JPNN.COM
Ilustrasi korupsi. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta memeriksa Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati terkait perkara dugaan korupsi pembebasan lahan di Cipayung, Jakarta Timur.

Selain Suzi, tim jaksa penyidik tindak pidana khusus Kejati DKI juga memeriksa mantan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Djafar Muchlisin.

"Sampai saat ini, sebanyak 34 orang telah diperiksa sebagai saksi,” ucap Kasi Penkum Kejati DKI Jakarta Ashari Syam dalam keterangannya, Selasa (15/3).

Pihak yang diperiksa di antaranya Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, pihak kelurahan setempat, Badan Pertanahan Nasional/ATR Kota Jakarta Timur, dan masyarakat yang dibebaskan lahannya untuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan RPTH. 

Selain itu, penyidik pidsus Kejati DKI bakal memeriksa seorang notaris terkait dugaan sebagai makelar tanah dalam kasus tersebut. 

"Saat ini tim penyidik masih menunggu jawaban dan persetujuan dari Majelis Kehormatan Notaris Wilayah DKI Jakarta, guna memeriksa seorang notaris yang diduga sebagai makelar tanah," jelasnya.

Meski begitu, tim penyidik bersama PPATK masih mendalami keterlibatan pihak Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta sehingga menyebabkan kerugian negara. 

Dugaan sementara, perbuatan yang dilakukan oleh notaris menimbulkan kerugian keuangan terhadap negara terutama Pemerintah DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta.

Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta memeriksa anak buah Anies Baswedan terkait dugaan korupsi yang membuat negara rugi Rp 17,7 miliar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close