Anak Bunuh Ayah Kandung yang Sayang Padanya
Itu dilakukan sebagai antisipasi agar tidak mengancam keselamatan warga jika sewaktu-waktu mengamuk.
Partono sempat mencoba berkomunikasi dengan Broto. Yakni menanyakan apa alasan membunuh bapaknya.
Namun, jawaban yang diberikan malah melantur. ‘’Semuanya ini sudah sarapan belum?’’ jawab Broto tanpa ekspresi.
Pantauan Jawa Pos Radar Magetan, saat jasad hendak dibawa ke RSUD dr Sayidiman untuk diotopsi, Sukesi anak Sarno menangis histeris.
Perempuan itu menolak bapaknya dibawa ke rumah sakit dan meminta untuk segera dikuburkan. Kendati demikian, polisi bergeming karena itu merupakan prosedur.
Kapolsek Bendo AKP Daeng Winarto menambahkan, otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian Sarno. Juga memastikan apakah betul Broto yang menjadi pelaku pembunuhan. Terutama dari sidik jari yang menempel di leher korban saat mencekik.
Sedangkan Broto akan dibawa ke RSUD dr Soeroto untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
‘’Kami tidak bisa hanya berdasarkan pengakuan warga. Perlu ada bukti dan dasarnya,’’ tegasnya. (cor/isd)