Anak Panah Berterbangan di Udara saat Penertiban Rumah Liar di Batam
jpnn.com - BATAMKOTA - Penertiban rumah liar (ruli) Baloikolam RW 16 samping ruko Edukit, Batamcenter, Batam, Kepri, berlangsung ricuh, Selasa (28/4). Soalnya ratusan warga yang tinggal di daerah itu menolak ditertibkan karena tanpa melalukan sosialisasi terlebih dahulu. Mereka melakukan perlawanan dengan cara menghalau tim pembersih menggunakan senjata tajam dan panah.
Warga juga mengaku kecewa karena lahan perbukitan yang dibersihkan itu baru saja dilakukan penghijauan pada bulan Maret lalu, namun malah dibabat oleh tim pembersih.
"Yang lebih mengkhawatirkan lagi, penertiban itu diinformasikan meluas hingga ke dalam ruli, untuk kepentingan perusahaan," ujar Cecep, warga ruli Baloikolam.
Warga menolak penertiban sebelum ada penyelesaian yang sesuai kesepakatan. Sejak Jumat lalu warga sudah melakukan perlawanan namun warga masih bisa bertahan karena pembersihan masih di lokasi pinggir jalan dan dikawal aparat TNI. Namun Selasa (28/4) siang warga mulai geram.
Pasalnya pembersihan lahan perbukitan itu sudah mulai masuk ke lokasi permukiman warga. Mereka melakukan perlawanan dengan cara menghalau tim pembersih menggunakan senjata tajam dan busur panah. Situasi sempat menegang, namun berhasil diredamkan aparat TNI.
Adolf, tokoh masyarakat ruli Balikolam menuturkan, pada dasarnya warga di sana bersedia ditertibkan, jika penertiban sesuai dengan prosedur pendekatan serta ganti rugi. "Pada intinya pendekatan, kalau ada koordinasi dan pendekatan warga pasti terima. Jangan langsung main masuk alat berat begini," ujar Adolf.
Lahan tersebut diinformasikan akan dibangun bangunan pujasera seperti di lokasi buffer zone depan Edukit. Tim pembersih sudah membersihkan lahan yang ada di bagian depan pinggir jalan yang masuk lahan penghijauan. Lahan itu juga sudah dipajang plang yang melarang warga masuk kawasan itu dari PT MIP.