Andalkan Sayur Mbayung dan Kluwih
jpnn.com - Bagi mereka yang sering beraktivitas di tengah hiruk pikuknya kota, menikmati masakan rumahan dengan suasana di tengah desa tentu menjadi barang yang mewah. Sudarno (40) melihatnya sebagai peluang dan mendirikan warung makan dengan konsep joglo sederhana di tengah pedesaan lengkap dengan masakan sayur ndeso zaman dulu.
VITA WAHYU HARYANTI, Sleman
BERAWAL dari hobi kulinera hingga ke pelosok-pelosok desa, Sudarno atau yang akrab dipanggil Bob mulai mendirikan Waroeng nDeso sejak lima bulan lalu di Jalan Magelang, Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman. Didukung sang istri, Wahyu yang mahir memasak, warung makan yang berada itu tak pernah sepi pengunjung.
Bob yang sebelumnya memang sudah malang melintang di dunia usaha dan bisnis memilih mendirikan usaha dengan konsep yang sederhana. Bob ingin mengajak pengunjung menikmati suasana santai dan nyaman dengan menyantap masakan ala rumahan.
Menunya juga ala rumahan, seperti sayur lodeh, sayur kluwih, sayur asem, sayur mbayung, sayur rebung, sayur jantung pisang, dan sop ndeso. Lauk pauk seperti tempe garit, tempe dan tahu bacem, pindang, telur dadar, menjadi pelengkap sayuran-sayuran tersebut.
Aneka jenis gorengan seperti, mendoan, jadah goreng, telo goreng, pisang goreng, dan tahu plempung juga disuguhkan di warung makan yang buka dari pukul 7.30 sampai 24.00 ini.
”Pengunjung yang datang bisa mengambil sendiri makanannya di dapur, ya seperti di rumah sendiri,” jelasnya.
Selain sayuran ndeso, Bob juga menyuguhkan berbagai minuman khas Jogja seperti, wedhang jahe sere, jahe susu, kunir asem, wedhang uwuh, dan lain sebagainya. Pengunjung juga akan disuguhi suasana asri di tengah sawah pedesaan yang menambah kenikmatan saat menyantap makanan sembari mengobrol dengan rekan atau sanak saudara.