Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMKN Semarang, Keluarga Ungkap Ada Intervensi, Hmmm

Selasa, 03 Desember 2024 – 21:47 WIB
Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMKN Semarang, Keluarga Ungkap Ada Intervensi, Hmmm - JPNN.COM
Agung, Paman Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang korban penembakan Aipda Robig Zaenudin. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Keluarga siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy, 17, korban penembakan polisi mengaku menerima intervensi dari pihak kepolisian dan oknum wartawan. Keluarga korban diminta tutup mulut atas kasus penembakan itu.

Agung, Paman Gamma mengatakan intervensi itu terjadi ketika Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mendatangi rumah korban untuk mengucapkan belasungkawa, dan menjelaskan kronologi kasus penembakan tersebut pada Senin (25/11).

Kombes Irwan datang bersama Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena, Kasat Resnarkoba Polrestabes Semarang Hankie Fuariputra, dan seorang yang tidak memperkenalkan diri, dikiranya itu polisi.

"Pada saat Pak Kapolrestabes datang ke rumah kami menjelaskan kronologi kepada keluarga kami. Kami tidak tahu kalau Pak Kapolrestabes membawa wartawan yang berdirinya di depan saya," kata Agung ditemui awak media di daerah Bendan Ngisor, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (3/11) sore.

Setelah itu, orang yang semula dikira polisi itu mendekatinya dengan menyebut sebagai wartawan. Saat itulah, Agung menerima intervensi agar keluarga membuat video pernyataan telah mengikhlaskan kepergian korban.

"Pak, ini biar beritanya tidak menyebar kemana-mana sebaiknya keluarga korban membuat video pernyataan bahwa sudah mengikhlaskan kejadian ini, tidak akan membesarkan masalah ini, dan masalah hukum selanjutnya diserahkan kepada pihak Polrestabes Semarang," tutur Agung menirukan oknum wartawan itu.

Namun, Agung tak mudah hanyut dalam rayuan. Dia menolak permintaan tersebut karena akan mengobrolkan bersama keluarga besar terlebih dulu. Termasuk, dia menyebut ada faktor kejanggalan dalam penembakan ini.

"Haduh saya tidak mau, terus Pak Kapolrestabes bilang. 'Tidak apa-apa, Pak. Nanti Bapak memberi pernyataan begini saja, lalu dia mengulangi lagi bahwa ini keluarga Gamma mengikhlaskan masalah ini'. Namun, saya tetap tidak mau," katanya. 

Keluarga korban mengatakan Kapolrestabes Semarang dan oknum wartawan melakukan intervensi terhadap kasus penembakan siswa SMK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close