Angkutan Lebaran Dilarang Naikkan Tarif
Senin, 06 September 2010 – 01:52 WIB
Staf Marketing Rosalia Indah, Nanang Kosim mengatakan, pada H-6 Idul Fitri 1431 H, jumlah penumpang arus mudik belum mengalami kenaikan berarti. Hal itu, lanjut dia, berbeda dengan tahun lalu dimana pada H-7, pool-pool bus, termasuk pada tempatnya bekerja, sudah dipadati pemudik. “Masih sepi, kemungkinan besok atau Senin,” tandasnya.
Menurut dia, karakter pemudik asal Bogor yang biasa membeli tiket mendadak, membuat H-6 Lebaran di pool bus masih sepi. “Calon penumpang sukanya mendadak. Berangkat pas hari H sampai H+2,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Staf Marketing CV Pelangi, Fadly. Menurut dia, arus mudik dengan tujuan Sumatera merosot tahun ini. Ia membandingkan pengalamannya tahun lalu, H-7 merupakan puncak arus mudik yang jauh berbeda dengan H-7 Lebaran tahun ini. “Sudah H-6, tapi peningkatan baru sedikit-sedikit,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya sudah menerapkan tuslah sebesar 30 persen. Kenaikan harga itu dimulai sejak Jumat (3/9) hingga dua pekan ke depan (17/9) nanti. Fadly mencontohkan, untuk tiket bus tujuan Medan, harga normal Rp410.000 menjadi Rp525.000, naik Rp115.000. Menurut dia, tuslah tersebut adalah hal yang wajar. Mengingat, perusahaan harus menutupi biaya operasional angkutan. “Berangkat penuh, pulang kosong, kan tekor Mas,” katanya. (sal/cr12)