Anies: Eropa Harusnya Belajar Persatuan dari Indonesia
jpnn.com - jpnn.com - Bangsa Indonesia memiliki kemampuan mengelola perbedaan yang ditunjukkan melalui kesepakatan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Demikian disampaikan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara seminar Nasional bertema "Mengembangkan Jakarta sebagai Pusat Peradaban Dunia", di aula gedung SMESCO, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan (Sabtu, 21/1).
Anies menilai, kemampuan untuk menemukan titik temu yang mengeratkan bangsa ini melalui bahasa itu merupakan hal jenius.
"Menjadi Indonesia tidak menghalangi identitas kesukuannya di Jakarta. Dan Jakarta adalah contoh ke-bhineka-an yang dirawat secara terstruktur dalam dekade belakangan ini," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini kemudian mencontohkan, Eropa yang membentuk Uni Eropa dimana terdiri dari 28 bangsa namun memiliki bahasa resmi sebanyak 23.
Hal ini berbeda dengan Indonesia yang terdiri dari ratusan suku dan bahasa namun memikirkan bahasa persatuan bukan dari bahasa mayoritas seperti jawa dan sunda, yaitu bahasa melayu kepulauan (Indonesia).
"Jerman dan Prancis misalnya tidak menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa persatuan di Uni Eropa. Anda mau belajar tentang persatuan, datang ke Indonesia. Kalau di Eropa terdapat union in the absent of unity, di Indonesia terdapat union in the present of unity," terang Anies.
Bagi Anies, konsep merawat persatuan dalam kesatuan (union in unity) merupakan konsep yang ditawarkan kepada dunia internasional.