Anjir & Anjay
Oleh: Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Anjir adalah bahasa gaul untuk menyebut anjing. Anak-anak gaul milenial sering mamakai istiah itu sehari-hari. Konotasinya tidak selalu negatif, sebaliknya istilah itu sering dipakai untuk menunjukkan ekspresi kekaguman atau kegembiraan.
Anak-anak milenial juga menyebut anjir dengan anjay. Dua-duanya berarti anjing. Menyebut kata anjing dalam percakapan sehari-hari dianggap kasar. Karena itu anak-anak gaul mencari padanannya yang lebih halus, dan ditemukanlah kata anjir dan anjay.
Kosakata ini sempat menjadi perdebatan publik ketika menjadi viral pada akhir 2020. Ketika itu muncul kekhawatiran terhadap dampak negatif dari penggunaan istilah itu.
Banyak kalangan yang meminta supaya istilah itu tidak dipakai dalam pergaulan. Dalam praktiknya anjir atau anjay tetap dipakai sebagai bahasa gaul sampai sekarang.
Anjir atau anjay muncul lagi menjadi perdebatan beberapa hari terakhir. Kali ini bukan soal istilah anjir yang menjadi kontroversi, tetapi karena ada upaya teror yang dilakukan oleh seseorang terhadap penceramah Habib Bahar Smith (HBS) dengan cara mengirim paket berisi kepala anjir.
Tidak tanggung-tanggung. HBS menerima tiga kepala anjir sekaligus dalam satu paket yang dikirim ke pesantrennya Jumat (31/12).
Tidak diketahui siapa pengirimnya, tetapi paket ini diperkirakan mempunyai hubungan dengan berbagai kontroversi pernyataan HBS yang viral di media sosial.
Pihak HBS menganggap pengiriman paket anjir itu sebagai ancaman. Tiga potongan kepala anjing dianggap sebagai simbol ancaman kematian. Hal itu merupakan bagian kekerasan simbolik yang menyiratkan ancaman nyawa.