AP-KI Ajak Lembaga PBB-LSM Susun Kerangka Kerja Kemanusiaan
jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Pembangunan dan Kemanusiaan Indonesia (AP-KI) yang merupakan himpunan dari 700 organisasi masyarakat sipil dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia bersama masyarakat dunia memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia.
Rahmawati Husein dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mengatakan peringatan tahun ini berlangsung dalam suasana hari kemerdekaan ke-76 Indonesia, patut menjadi momentum.
“Masyarakat kemanusiaan Indonesia harus mampu berdiri di kaki sendiri merespons dampak kemanusiaan yang luar biasa dari pandemi yang tidak kunjung berhenti ini,” kata Rahmawati Husein dari MDMC yang juga pendiri AP-KI, dalam keterangannya, Kamis (26/8/2021) di Jakarta.
Menurut Rahmawati, ketika masyarakat kemanusiaan dari dunia Barat dan Utara mengurangi dan menghentikan program bantuan penanganan dampak pandemi, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan LSM harus melakukan konsolidasi sistem kemanusiaan di Indonesia.
Sementara, Puji Pujiono dari "SEJAJAR" mengatakan AP-KI awal September ini mengajak pemerintah, lembaga-lembaga PBB, dan LSM Internasional serta pelaku bisnis untuk menyusun suatu kerangka kerja kemanusiaan Indonesia.
Tujuannya adalah mengatur lumbung dana kemanusiaan nasional, pengaturan kelembagaan OMS/LSM, dengan pemerintah dan pelaku lain dan penguatan kapasitas serta akuntabilitas.
Konsolidasi ini, sambung dia, merespons Grand Bargain 2.0, suatu dokumen reformasi kemanusiaan global jilid 2 yang diadopsi Juni lalu.
Sementara itu, M Ali Yusuf dari Humanitarian Forum Indonesia menyatakan fokus reformasi kemanusiaan jilid dua ini adalah pendanaan yang berkualitas dan dukungan untuk pelaku kemanusiaan lokal.