Apakah Benar Pendatang Telah Mencuri Pekerjaan Warga Australia?
Artikel ini diproduksi oleh ABC Indonesia
Jumlah pekerja migran yang besar menjadi salah satu penopang perekonomian Australia.
Tapi sejak perbatasan Australia ditutup akibat pandemi virus corona, jumlah pendatang menurun tajam, yaitu sebesar 30 persen di akhir tahun keuangan 2020.
Di tengah menurunnya pendapatan Australia dan naiknya angka penganguran, kurangnya pendatang malah disebut-sebut sebagian warga Australia sebagai hal yang tidak buruk.
Seperti yang dinyatakan oleh juru bicara soal imigrasi dari Partai Buruh, Senator Kristina Keneally, yang pada dasarnya mengatakan bahwa "pasokan murah" pekerja migran telah merebut jatah pekerjaan warga Australia dan menurunkan upah mereka.
Pernyataannya dalam sebuah artikel tersebut mengundang sejumlah tanggapan, termasuk tuduhan sebagai seorang rasis.
"Pemulihan ekonomi pasca COVID-19 nanti harus menjamin pergeseran dari ketergantungan [Australia] pada pasokan pekerja murah dari luar negeri, yaitu pekerja sementara yang membuat gaji pekerja Australia turun dan mengambil jatah kerja warga Australia," tulisnya.
Bantahan Pemerintah Australia