Aplikasi Containder Karya PYCH Kini Resmi Digunakan di Biak Numfor
"Berkat kolaborasi dan tekad kuat kami untuk menjaga lingkungan, Kabupaten Biak Numfor telah berhasil mencapai tonggak sejarah ini," kata Zacharias.
CEO Containder, Indra Rando Makalew menjelaskan dengan aplikasi itu pemerintah daerah dan masyarakat bisa mengelola sistem persampahan melalui konten dalam aplikasi seperti seperti kontrol armada hingga kontrol TPS.
Menurutnya, aplikasi ini bisa menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi sampah. Terlebih, Indra membawa program pengumpulan sampah plastik 150 ton dalam waktu 6 bulan.
"Kami memberikan insentif setiap kilogram sampah plastik, tujuannya meningkatkan awareness masyarakat khusus sampah plastik. Ini sangat menarik karena tadinya sampah dibeli dari bank sampah Rp 2000 per kilogram, dengan aplikasi Containder, kami tambah Rp 1000 per kilogram, jadi Rp 3000 per kilogram,” kata dia.
Menurut Indra, sampah itu bukan hanya masalah di Biak Numfor, tetapi masalah internasional. Oleh karenanya, dia mengatakan masalah sampah menjadi tanggungjawab bersama, termasuk sektor swasta.
Aplikasi Containder juga mendapat perhatian dari Archipelagic and Island States (AIS) Forum, yang memberikan pendanaan sebesar 20,000 USD sebagai salah satu pemenang AIS Business Acceleration 2023.
"Dengan aplikasi Containder, kami berharap ini dapat menjadi sebuah solusi inovatif demi meningkatkan kesadaran dan memotivasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, demi masa depan laut kita yang bersih dan berkelanjutan," kata Wednes Suci Pradafitri, Head of Operations Sekretariat AIS Forum. (cuy/jpnn)