AS Angkat Kaki dari Syria, Turki Leluasa Bantai Kurdi
Selain Turki, koalisi Iran dan Rusia ternyata sudah tak sabar menunggu AS angkat kaki. Sekutu rezim Presiden Bashar Al Assad itu bersiap merebut kembali wilayah-wilayah yang dulu mereka kuasai dari tangan pemberontak Kurdi.
Fakta-fakta yang tersaji itu membuat para pengamat politik Syria berang. Salah seorang di antaranya adalah David Adesnik. "AS melawan pelanggaran nuklir Iran, tapi malah melepaskan Syria begitu saja kepada Iran," papar pakar Syria pada Foundation for Defense of Democracies itu kepada CNN.
Jika Trump menyebut kekalahan ISIS sebagai alasan utama penarikan pasukan, Departemen Pertahanan AS malah menyuguhkan fakta yang berbeda. Menurut Pentagon, keputusan Trump itu terlalu prematur. Sebab, saat ini ada sekitar 30 ribu pendukung ISIS yang masih aktif di Syria dan Iraq.
Sekutu AS di Eropa juga mengkritik Trump. "Kami tentu saja akan mempertahankan pasukan di sana. Sebab, pertarungan dengan ISIS sangat penting," ucap Nathalie Loiseau, menteri Prancis untuk urusan Eropa. Pernyataan itu memastikan bahwa 1.100 tentara yang sedang berada di Iraq dan Syria masih bertahan untuk berjaga. (bil/c11/hep)