AS Temukan Mineral Berharga di Afghanistan
Bernilai Lebih dari USD 1 TriliunSelasa, 15 Juni 2010 – 15:57 WIB
Hanya saja, banyak data tentang itu yang disembunyikan dan dilindungi oleh para ilmuwan Afghanistan selama konflik sepanjang lebih dari dua dekade itu. The New York Times edisi kemarin yang mengutip pejabat senior di AS, menyebutkan bahwa kekayaan mineral Afghanistan bernilai USD 1 triliun yang belum dimanfaatkan itu jauh melebihi cadangan mineral yang diketahui sebelumnya.
Kekayaan terpendam itu dinilai cukup untuk mengubah perekonomian Afghanistan dan bahkan mungkin perang Afghanistan juga. Mineral yang belum dimanfaatkan hasil temuan USGS itu antara lain berupa besi, tembaga, kobalt, emas serta logam industri penting lainnya seperti lithium.
Sementara menurut majalah Times yang mengutip memo dari Departemen Pertahanan AS, Pentagon, dengan kekayaan mineralnya itu Afghanistan diibaratkan sebagai "Saudi Arabianya lithium". Lithium adalah material dalam industri baterai untuk laptop dan telepon selular.