Assad Kirim Milisi Bersenjata
Kamis, 09 Februari 2012 – 08:29 WIB
Omar Shaker, salah seorang warga Homs yang luput dari maut, menyatakan sangat ketakutan. Serangan lima hari berturut-turut itu membuat ciut nyali warga kota di utara ibu kota tersebut. "Sejak dini hari tadi (kemarin) desing peluru dan tembakan mortir serta roket tak henti terdengar. Seluruh infrastruktur kota hancur. Termasuk gardu listrik dan tandon air," keluhnya.
Situasi Homs, lanjut Shaker, sangat mengkhawatirkan. Selain harus bertahan dalam kegelapan, warga pun terpaksa menghemat makanan. Stok pangan semakin menipis dan mereka terisolasi dari dunia luar. "Telepon mati. Stok air bersih dan pangan mulai habis. Begitu juga dengan obat-obatan," katanya. Akibatnya, warga yang terluka pun tidak bisa secepatnya mendapat pertolongan.
Tindakan brutal rezim Assad membuat banyak warga memilih untuk meninggalkan Syria. Salah satunya adalah Younes al-Yousef yang melarikan diri ke Mesir. "Dulu, saya pendukung setia rezim Assad dan banyak mendapat keuntungan dari mereka. Tapi, kini saya sangat menantikan kejatuhan mereka," katanya dari apartemen yang dia sewa di pinggiran Kota Kairo.