Assad Sukses Bebaskan Separo Ghouta
Jumlah itu jauh lebih besar bila dibandingkan dengan paparan sebelumnya, yaitu 9 truk saja yang tak berhasil membongkar muatan. Pengiriman bantuan akan dilakukan lagi hari ini jika situasi memungkinkan.
”Orang-orang menceritakan kepada kami tentang keputusasaan mereka. Mereka lelah dan marah. Mereka tidak ingin bantuan, mereka ingin serangan dihentikan,” terang Kepala Komunikasi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Cabang Syria Pawel Krzysiek.
Sejak serangan dilakukan, anak-anak bersembunyi dan hampir-hampir tak pernah melihat matahari selama belasan hari karena bersembunyi di shelter bawah tanah.
Mereka juga harus menyaksikan relawan mengambil mayat-mayat di antara reruntuhan. Krzysiek menegaskan, seharusnya anak-anak tidak melihat pemandangan mengerikan seperti itu. Sebagian besar listrik di Eastern Ghouta juga mati sehingga membuat area tersebut gelap gulita saat malam tiba.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa sebagian pemberontak sudah menghubungi mereka dan menerima tawaran untuk keluar dari Eastern Ghouta bersama keluarganya.
Mereka akan dibawa ke wilayah pemberontak di perbatasan Turki. Namun, pernyataan itu dibantah pemberontak. Versi pemberontak, klaim itu adalah perang psikologis yang dilakukan Negeri Beruang Merah tersebut.
”Faksi-faksi di Ghouta, para pejuangnya dan rakyatnya, akan mempertahankan wilayah ini,” tegas Hamza Birqdar, juru bicara Jaish Al Islam yang merupakan salah satu faksi pemberontak Syria. (sha/AP/Reuters/c10/sof)