Atikoh Ganjar Bahas Berbagai Masalah Bersama Jemaah Bayt Al-Hikmah
Selain mendapatkan pendidikan agama yang akan memperkuat karakter, para santri juga sangat siap bersaing di dunia profesional.
Siti Atikoh juga menyinggung tentang strategi pasangan Ganjar-Mahfud dalam mengentaskan kemiskinan. Menurutnya, program satu sarjana untuk keluarga yang tidak mampu bisa merupakan solusi yang berkesinambungan.
"Ini adalah program penanggulangan kemiskinan, karena kalau kita bicara penanggulangan kemiskinan, maka yang menjadi tulang punggung untuk penanggulangannya adalah pendidikan. Baik itu pendidikan agama maupun pendidikan umum," lanjutnya.
Problematika tentang fluktuasi harga kebutuhan pokok juga menjadi perhatian Siti Atikoh. Mulai harga bawang putih, bawang merah, dan cabai. Menurutnya, kalau jalur distribusi sembako dari hulu sampai hilirnya bisa diperbaiki, akan bisa mengurangi fluktuasi harga di pasar.
"Karena sebagai konsumen menginginkan harga yang stabil, ya, bu, ya? Karena kalau harganya terlalu murah kasian petani. Ini harapannya, nanti kestabilan harga itu benar-benar bisa dicapai," tambahnya.
Siti Atikoh juga memaparkan program satu desa satu puskesmas satu tenaga kesehatan (nakes) yang diusung Ganjar-Mahfud. Banyak ibu hamil di daerah terpencil di pelosok Indonesia mengalami kesulitan saat proses persalinan karena akses fasilitas kesehatan yang jauh.
"Padahal, empat terlalu tiga terlambat itu bisa berpengaruh terhadap derajat kesehatan seorang perempuan ketika mengandung. Karena sulit mencari tempat pertolongan, akhirnya mungkin pendarahan di jalan, dan ini mempengaruhi kasus kematian ibu melahirkan," terangnya.
Yang dimaksud Siti Atikoh dengan empat terlalu adalah terlalu tua melahirkan karena usianya lebih 40 tahun, terlalu banyak anaknya sudah lebih dari lima, sangat muda melahirkan karena di bawah 17 tahun dan sering.