Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Australia Ciptakan Kaus Kaki untuk Bantu Astronaut Bergerak Normal di Bumi

Sabtu, 20 Juni 2020 – 10:28 WIB
Australia Ciptakan Kaus Kaki untuk Bantu Astronaut Bergerak Normal di Bumi - JPNN.COM
Profesor Dr Gordon Waddington dari University of Canberra. Foto: ABC

Setelah menghabiskan waktu di luar angkasa, astronaut umumnya mengalami gangguan gerakan tubuh yang hingga kini belum teratasi.

Peneliti Australia kini mengembangkan alat yang akan mempermudah para astronaut untuk kembali bergerak normal saat kembali ke Bumi.

Profesor Dr Gordon Waddington dari University of Canberra yang terlibat dalam penelitian ini menjelaskan, para astronaut mengalami gangguan sensorimotorik, yakni hilangnya kontrol terhadap lengan mereka begitu mendarat di Bumi.

"Alat ini bertujuan untuk memperkuat sensorimotorik pada bagian lengan bawah astronaut," jelas Profesor Waddington Farid M. Ibrahim dari ABC News di Melbourne.

Ia menjelaskan, ketika astronaut menghabiskan waktu lebih dari empat minggu di luar angkasa, kurangnya stimulus eksternal menyebabkan mereka mengalami gangguan sensorimotorik tersebut.

"Proyek ini menjawab kebutuhan NASA untuk melakukan penelitian Human Exploration Research Opportunities dan bertujuan meningkatkan kinerja dan rehabilitasi para astronaut yang terlibat dalam misi antariksa NASA dan ESA (badan antariksa Eropa)," katanya.

"Sejalan dengan rencana NASA untuk kembali mendarat ke bulan pada tahun 2024, teknologi ini akan mengurangi risiko kecacatan manusia dalam pesawat ruang angkasa, karena lamanya mereka menjalani masa tanpa berat," jelas Profesor Waddington.

Australia Ciptakan Kaus Kaki untuk Bantu Astronaut Bergerak Normal di Bumi Photo: Peralatan yang diciptakan peneliti Australia ini akan digunakan para astronaut badan antariksa AS NASA dan badan antariksa Eropa ESA. (NASA)

 

Setelah menghabiskan waktu di luar angkasa, astronaut umumnya mengalami gangguan gerakan tubuh yang hingga kini belum teratasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News