Australia Hentikan Pemrosesan Pencari Suaka di Papua Nugini
Keputusan Australia untuk tidak lagi memproses pencari suaka yang berada di Papua Nugini mendapatkan reaksi beragam. Para pengungsi mengatakan ingin tinggal di Papua Nugini, namun yang lain merasa tidak aman.
Dalam sebuah pernyataan Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews, mengatakan Pemerintah Australia akan menghentikan kontrak penanganan pencari suaka di Papua Nugini di akhir tahun nanti.
Setelah itu Papua Nugini akan bertanggung jawab penuh untuk menangani pencari suaka dan pengungsi di sana.
Sekitar 124 pria yang masih berada di Papua Nugini akan memiliki pilihan pindah ke pusat penananganan regional di Nauru atau menetap di Papua Nugini yang akan memberikan jalan untuk jadi jadi warga negara serta bantuan lainnya.
Seorang pengungsi asal Bangladesh, Nurul Islam, 34 tahun yang sudah berada di Papua Nugini sejak tahun 2013 mengatakan kepada ABC jika kedua opsi itu tidak memberikan jaminan keamanan bagi dirinya.
"Kawasan ini tidak aman bagi saya, kami tidak bisa bergerak dengan bebas. Kami tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan," kata Islam.
Dia mengatakan sudah berusaha mendapatkan perawatan kesehatan di Papua Nugini, namun mengatakan sistem layanan kesehatan di sana tidak memadai.
Nurul juga mengkhawatirkan keselamatan istri dan dua anak perempuannya yang tinggal bersamanya di Port Moresby, tapi tidak mau juga dipindahkan ke Nauru.
Mulai akhir tahun nanti Australia akan menghentikan pemrosesan pencari suaka di Papua Nugini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
-
Sebegini Jumlah Pengungsi 9 Negara dan Pencari Suaka di Pekanbaru
Kamis, 07 Maret 2024 – 08:26 WIB -
Australia Menindak Para Penyeleweng Visa Perlindungan
Kamis, 05 Oktober 2023 – 23:37 WIB -
Kota Leeton di Pedalaman Australia Membuka Diri untuk Pendatang dan Pencari Suaka
Jumat, 01 Juli 2022 – 23:39 WIB
JPNN VIDEO
-
Tak Ada Pengusiran Jemaah saat Gibran Salat, Polisi Jangan Langsung Percaya | Reaction JPNN
-
Soal Dualisme Dekopin, Nurdin Halid: Kami Sah Secara Hukum
-
Ketum Dekopin Priskhianto Bakal Menggelar Munas Rekonsiliasi Dekopin
-
Jirayut Bakal Berkolaborasi dengan JKT 48
-
Bertemu Presiden El-Sisi, Prabowo Minta Pencak Silat menjadi Olahraga Resmi Mesir
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
Senin, 23 Desember 2024 – 23:45 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
Sabtu, 21 Desember 2024 – 23:10 WIB - Asia Oceania
Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
Jumat, 20 Desember 2024 – 17:00 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
Kamis, 19 Desember 2024 – 23:58 WIB
- Humaniora
Ribuan Honorer K2 & Non-ASN TMS Gagal Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Astaga!
Senin, 23 Desember 2024 – 20:26 WIB - Daerah
Bus Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
Senin, 23 Desember 2024 – 20:24 WIB - Nasional
Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang Tewaskan 4 Orang, Salah Satunya Sopir
Senin, 23 Desember 2024 – 20:46 WIB - Jatim Terkini
Pengemudi yang Sebabkan Tabrakan Beruntun di Kenjeran Mabuk Berat
Senin, 23 Desember 2024 – 21:05 WIB - Humaniora
Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
Senin, 23 Desember 2024 – 21:07 WIB