AV1: Robot Mungil Penghilang Sepi
Berdasar hasil penelitian Journal of the American Medical Association, pada 1960 hanya 1,8 persen anak-anak di AS yang sakit parah hingga tak bisa beraktivitas normal. Pada 2010, jumlahnya naik menjadi 8 persen.
Robot-robot pengganti menjadi jawaban. Peluang itulah yang digarap perusahaan-perusahaan rintisan seperti Ohmnilabs, Giraff Technologies, Double Robotics, Vecna, dan No Isolation.
Namun, harganya tentu saja tak murah. Bisa mencapai GBP 2.200 atau setara dengan Rp 41,9 juta. Untuk sewa, biaya per bulan Rp 3,1 juta.
Robot tidak hanya membantu untuk mengikuti pelajaran, tapi juga mengatasi rasa kesepian. No Isolation mendapat ide pembuatan AV1 dari keluh kesah perawat di rumah sakit.
Dia lantas mewawancarai beberapa anak yang sudah lama dirawat di RS. Hasilnya, hampir semua menyatakan ingin berada di tempat-tempat tertentu bersama teman-temannya.
"Tapi, mereka juga menyatakan lebih nyaman jika mereka tak harus tampak di layar," ujar Karen Dolva, pendiri No Isolation. Mereka tak ingin kawan-kawannya tahu kondisi mereka saat di RS. Karena itulah, tidak ada layar monitor di robot AV1.
Megan Gilmour sejak 2010 mengampanyekan penggunaan robot pengganti di kelas-kelas untuk anak-anak yang sakit. Putranya, Darcy, harus menjalani transplantasi sumsum tulang belakang. Dia ketinggalan sekolah dua tahun karena tak bisa hadir.
"Anda tidak bisa mengobati (rasa karena) ketidakhadiran kecuali dengan kehadiran itu sendiri," tegas Gilmour. (sha/c6/sof)