Awali 2019, Mentan Langsung Tancap Gas Ekspor Sayuran
Kemudian, investasi naik 110% nilainya Rp 94,2 triliun bahkan kontribusi sektor pertanian meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional (PDB) naik 47,2%, nilainya Rp 1.375 triliun.
"Ini prestasi baru sepanjang sejarah Indonesia. Ekspor kita dorong terus. Prestasi penurunan inflasi ini sulit ditemukan dalam sejarah, karena biasanya menggerakan inflasi 0,1 sampai 0,5 persen itu sulit. Kami sudah laporkan ke Bapak Presiden bahwa sektor pertanian berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.
Oleh karena itu, Amran mengungkapkan dengan ekspor sayuran ini semakin membuktikan bahwa pemerintah Jokowi-JK sangat berkomitmen meningkatkan produksi dan kualitas komoditas sayuran.
Artinya tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun sanggup mengisi pasar luar negeri.
"Ekspor ini pun membuktikan produk pertanian Indonesia makin diakui dan diterima di luar negeri. Ke depan untuk meningkatkan produksi dan volume ekspor, kami bantu bibit dan lainya bahkan kami rekrut petani milenial, target 1 juta petani," tegasnya.
Adapun harga sayuran asal Indonesia di pasar ekspor rata-rata 3,5 Dollar Singapura per kilogram. "Tentu ini menjadi nilai tambah bagi petani sayuran agar makin sejahtera," sambung Amran.
Sementara itu Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menambahkan ekspor hortikultura pada periode Januari- Desember 2018 naik 11,92% dibanding periode yang sama 2017 lalu.
Pada periode tersebut ekspor sayuran naik 4,8% dan ekspor buah naik signifikan 26,27%.