Awas! Banjir Besar Ancam Jakarta
jpnn.com - GAMBIR – Banjir besar kembali mengancam warga Jakarta. Betapa tidak. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG) memprediksi bahwa hujan deras mengguyur ibu kota mulai awal November ini. Ironisnya, proyek-proyek pencegah banjir ternyata baru dikerjakan.
Berdasar pantauan lapangan, ada beberapa proyek penanganan banjir yang sedang berjalan. Antara lain, penurapan serta pemasangan beton tanggul di Kali Cideng, Kali Citarum, dan saluran penghubung Abdul Muis. Seluruhnya baru berjalan sekitar 50 persen. Diperkirakan, proyek-proyek tersebut baru rampung akhir Desember.
Padahal, November ini curah hujan dipresiksi berada di titik tertinggi. Karena itu, seluruh proyek yang menghabiskan dana ratusan miliar tersebut bakal sia-sia. Hal tersebut juga mejadi sorotan dari berbagai kalangan, terutama DPRD DKI.
"Mereka (pekerja proyek, Red) baru nurun-nurunin material sekarang. Pasti kerjanya pas hujan. Itu kan jadi sia-sia," ujar Anggota DPRD DKI Muhammad Sanusi.
Dia menjelaskan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI juga sedang gencar merombak saluran dan drainase di permukiman-permukiman warga. Ironisnya, proyek tersebut baru mulai menggali tanah. Hal tersebut terjadi di seluruh wilayah DKI.
Karena itu, dia khawatir para kontraktor menggarap proyek secara asal-asalan. Sebab, mereka harus berburu dengan hujan dan target tutup buku anggaran yang jatuh pada 15 Desember.
Kepala Dinas PU DKI Manggas Rudi Siahaan mengakui bahwa pengerjaan proyek-proyek banjir tersebut terlambat. Namun, pihaknya tidak mau disalahkan begitu saja. Dia berdalih bahwa perubahan mekanisme lelang proyek membuat pengerjaan proyek harus mundur. Akibatnya, seluruh proyek penanganan banjir baru dimulai.
"Kan proyeknya baru selesai dilelang di ULP (unit layanan pengadaan)," ujarnya.