Awas! Banjir Besar Ancam Jakarta
Dia menambahkan, curah hujan disebut lebat dan membahayakan bila intensitasnya mencapai 50 milimeter per jam.
"Biasanya terjadi di Jakarta," ujarnya.
Dia menambahkan, musim hujan di DKI sebenarnya bisa dikenali. Bulan-bulan yang bakal terjadi hujan bisa diketahui dari awal. Karena itu, proyek banjir harusnya dikerjakan sebelum musim hujan tiba.
"Seharusnya telah diantisipasi,’’ ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi informatika, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Bambang Surya Putra telah mengidentifikasi lokasi rawan tergenang di seluruh DKI. Data dari BPBD menyebutkan, 615 RW termasuk kategori rawan banjir. Lokasinya tersebar di 125 kelurahan. Namun, paling banyak berada di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara, lalu disusul Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Tetapi, di Jakarta Pusat, titik banjir sangat sedikit, berbeda jauh daripada wilayah lain.
Seluruh RW yang rawan banjir itu berada di dekat kali-kali besar di DKI. Misalnya, Kali Ciliwung, Kali Angke, Kali Krukut, dan Kali Sunter. Jumlah tersebut berasal dari data lokasi banjir tahun lalu. Karena itu, bila hujan tahun ini sama dengan tahun lalu, lokasi-lokasi yang terendam banjir tersebut mungkin tidak berkurang. Sebaliknya, Jika intensitas hujan lebih sedikit, jumlah RW yang tergenang bakal menurun drastis.
"Apalagi kalau drainasenya diperbaiki, pasti berkurang," ujarnya. (bad/co2/oni)