Ba'asyir Lebaran Di Penjara
Polri Tuding Tujuh Poin Memberatkan Ba"asyirSelasa, 10 Agustus 2010 – 07:53 WIB
Setidaknya ada tujuh sangkaan Polri terhadap Baasyir. Yakni beperan aktif dalam menyiapkan rencana awal pelatihan militer bagi kelompok teror di Aceh terutama dalam pembentukan Aqidah Amimah sebagai basis perjuangan militer. "Beliau juga menunjuk ustad Mustaqim (sudah tertangkap) sebagai pimpinan di Aceh," katanya. Lalu, menunjuk Mustofa alias Abu Tolib sebagai pengelola latihan militer di Aceh. Juga, disangka menunjuk Dul Matin sebagai penanggung jawab lapangan latihan militer di Aceh.
Baasyir juga dituding merestui dan mendanai latihan militer di Aceh. "Beliau juga terus mendapat laporan dari pengelola lapangan secara rutin," kata mantan juru bicara investigasi kasus Bom Bali 1 itu. Edward menjelaskan penangkapan Baasyir merupakan rangkaian pengembangan penangkapan lima orang yang diergap di jawa Barat sebelumnya. Mereka adalah Fahru Rozi Tanjung, Hamzah alias Hilmi, Ghafur, Kurnia Widodo dan Kiki . "Mereka ini ada yang anggota JAT ( Jamaah Ansharut Tauhid)," katanya.
Penangkapan itu dipimpin Wakil Kepala Densus 88 Kombes M Syafii. Sebab, Kadensus 88 Brigjen Tito Karnavian sedang berada di Australia. Tidak jelas agenda apa Tito ke Australia, yang pasti otoritas Australia melalui kementrian luar negerinya memberi selamat atas penangkapan Baasyir. Secara terpisah, seorang petugas lapangan anti teror yang ikut menangkap Baasyir menyebut, ustad Abu "dicokot" oleh seorang yang ditangkap di Cileunyi, Bandung. Dia tertangkap di terminal saat hendak kabur ke Jawa Tengah. "Namanya ustad Kiki, dia pengurus JAT. Dari data yang diperoleh bersamanya kita berani tangkap ustad Abu," katanya.