Baca Ini! Gerakan Bawah Tanah PKI
Di Tanah Buangan
Pukulan pemerintah Hindia Belanda membuat PKI tak bisa tampil lagi secara terbuka di gelanggang perjuangan dalam negeri. Kader-kader di luar negeri membuat grup bernama Biro Luar Negeri PKI.
Pada 1932, biro yang berpusat di Belanda ini mengeluarkan program 18 pasal perjuangan.
Panjang bila diuraikan satu persatu isi pasal tersebut. Paling tidak dua pasal pertama sudah mencermikan keseluruhan isi. Berikut cuplikannya:
1. Kemerdekaan Indonesia yang bulat. Indonesia selekas-lekasnya lepas dari Nederland. Setuju dengan pemerintahan kaum buruh dan tani.
2. Semua orang yang ditahan dan dibuang supaya segera dilepaskan. Tempat pembuangan Digul supaya segera dihapuskan. Semua pembuangan, penahanan, dan penangkapan, supaya segera dihentikan. Penjagaan polisi sekitar Indonesia harus dihilangkan.
Biro Luar Negeri PKI juga menerbitkan surat kabar Warta, Bedak Purol, De Zanier, Tielman eb Dres Conserven dan majalah mingguan Inpressa, singkatan dari Indonesia Press Agency.
Sebagian pengurus Biro Luar Negeri PKI, tulis Busjarie Latif dalam Manuskrip Sejarah 45 Tahun PKI (1920-1965) merupakan anggota Perhimpunan Indonesia (PI), organisasi mahasiswa Indonesia di negeri Belanda yang pernah dipimpin oleh Bung Hatta dan Ahmad Soebardjo--dua di antara perumus naskah proklamasi 17 Agustus 1945.