Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya

Kamis, 02 Mei 2024 – 21:03 WIB
Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya - JPNN.COM
Tampak para pembicara saat bedah buku kumpulan puisi yang digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek (Badan Bahasa) di Jakarta, Selasa (30/4/2025). Bedah buku ini dipandu penulis dan dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Suradi. Foto: Badan Bahasa Kemendikbudristek

“Ah ... deadline adalah diktator yang paling dingin yang pernah kujumpai,” katanya.

Lama sekali puisi tenggelam dari kehidupan sehari-hari Idrus-- dan kalau pun sekali dua dia  menulis puisi, coretan itu hanya tersimpan di dalam laci untuk dilupakan.

Rupanya jurnalisme juga yang akhirnya mendekatkan dirinya pada puisi. Saat itu tahun 2007 ketika meliput simposium internasional tentang Rumi di Istanbul dan Konya, Turki.

Konya adalah kota di Turki selatan yang sibuk menjadi persinggahan internasional, karena di situlah sufi agung Jalaludin Rumi (1207 – 1273) hidup dan dimakamkan.

Begitu juga penyair dari Batam dengan nama Ning, mengungkapkan proses kreatifnya.

Menurut dia, puisi adalah bahasa kalbu, curahan sanubari dari relung jiwa yang terdalam.

Dia menjadi teman di kala sepi, menjadi kekasih di kala rindu, menjadi setetes embun di kala dahaga.

Sajak-sajak ini datang dari hati, dan sesuatu yang datang dari hati, maka hati pulalah yang akan menerimanya. Puisi sederhana sebagai curahan jiwa ini telah tercurah mengiringi pena yang menari menuliskan bait demi bait di dalamnya.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek (Badan Bahasa) menggelar acara bedah dua buku kumpulan puisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News