Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya
Ketua Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Bahasa Hukum, Badan Bahasa, Eko Marini mencermati dua buku kumpulan puisi karya Idrus F Shahab dan Ning ini.
Menurut Eko, ada rentang cukup lama -20 tahun- dalam kumpulan puisi Idrus, salah satunya yang awal puisi berjudul “Nona Alaska”, 1986.
“Apakah ini ada kaitan dengan masa muda dan jatuh cintanya Pak Idrus dengan seseorang?” tanya Eko disambut tawa hadirin. Namun demikian dia menyatakan sangat menarik membaca karya Idrus yang penuh dengan spiritualitas.
Sedangkan buku puisi “Perihal Kita” karya Ning menurut Eko Marini berisi banyak sekali ungkapan kerinduan, termasuk mungkin kerinduan penulisnya.
Ternyata memang, sang penyair rindu akan sosok sang suami yang telah lebih dulu meninggalkannya.
“Jadi, banyak ungkapakan kerinduan, motivasi, kebangkitan dari keterpurukan banyak hal. Ini sangat baik sekali untuk memotivasi kita. Juga gaya bahasa serta permainan rima yang digunakan, sehingga indah dibaca,” ujar Eko Marini.
Guru Penggerak dari SMAN 56 Jakart Barat Indri Anatya mengungkapkan hasil elaborasi penggunaan sejumlah puisi dari dua buku ini dalam proses pembelajaran siswa kelas XI.
Jadi, dua buku puisi yang dibedah ini sudah dipratikkan dalam pembelajaran puisi di SMAN 56 Jakarta, bahkan siswa diberi kebebasan untuk mengubah bentuk puisi menjadi cerpen, poster, drama, drama musikal dan sebagainya.