Baiq Nuril: Nadanya Pak Joko Sudah Beda, Saya Curiga
"Dia langsung ngedrop. Tapi mungkin karena saya masih di sana, jadi tidak kelihatan," tutur Baiq. Sedangkan Rafi, anak terakhirnya diberi tahu paling terakhir.
"Ibu mau sekolah lagi ya?" ucap Baiq menirukan anaknya. Ya, Baiq memang tidak memberi tahu secara gamblang. Apa yang akan dihadapi oleh Baiq. Dia hanya menjelaskan, bahwa ibunya harus pergi ke Universitas Mataram (Unram) lagi untuk sekolah. Namun kali ini, dia akan pergi lebih lama dari sebelumnya.
"Bilang ke Pak Jokowi, ibu tidak usah sekolah lagi," tiru Baiq mengingat-ingat perkataan anak bungsunya. Mengira, Joko Widodo merupakan kepala sekolah tempat Baiq "menuntut ilmu" saat ini.
Setelah itu, Baiq pun bertemu dengan kuasa hukumnya di Unram. Juga bertemu dengan Rieke Dyah Pitaloka, sebagai pendaming hukumnya saat ini.
Senin (8/7) dia bertolak ke ibu kota membawa tekad, untuk berjuang. Tidak hanya demi diri sendiri dan anak-anaknya. "Tapi juga demi perempuan Indonesia yang tidak berdaya menjadi korban pelecehan seksual," tegasnya.
Di saat yang bersamaan, Rieke menjelaskan saat ini mereka telah memiliki target. Untuk mendapatkan amnesti dari presiden sebelum 17 Agustus. Dia menjelaskan, ini dilakukan demi anak sulung Baiq. Rena. "Dia ini terpilih untuk menjadi petugas paskibraka mewakili NTB," katanya.
Baiq tidak mau, masalahnya terjadi hingga berlarut-larut. Sehingga, dia harus menemui putri sulungnya dalam status yang tidak jelas seperti ini. Baiq bertekad, ketika putrinya tampil di depan presiden nanti, dia sudah mendapatkan amnesti yang dia inginkan.
"Pas di luar ketemu media tadi dia (Baiq, Red) sok tegar. Padahal di ruangan pak Menteri (Yasonna Laoly, Red) dia nangis-nangis," celetuk Rieke lantas tertawan.