Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bak Siti Nurbaya tetapi Lebih Tragis, Dipenggal Saat Tidur

Kamis, 28 Mei 2020 – 03:58 WIB
Bak Siti Nurbaya tetapi Lebih Tragis, Dipenggal Saat Tidur - JPNN.COM
Romina Ashrafi, gadis 13 tahun tewas dengan cara tragis. Foto: Al arabiya/Dailymail

Ayah korban kemungkinan akan dibebaskan karena dia adalah wali Ashrafi, berdasarkan hukum pidana Iran, qisas.

Qisas adalah istilah dalam hukum Islam yang berarti pembalasan, mirip dengan pepatah "utang nyawa dibayar nyawa".

Dalam kasus pembunuhan, hukum qisas memberikan hak kepada keluarga korban untuk meminta hukuman mati kepada pembunuh. 

Namun karena yang membunuh Ashrafi adalah ayahnya sendiri, pelaku kemungkinan akan bebas.

Angka pasti untuk pembunuhan demi kehormatan di Iran tidak diketahui. Pada 2014, Hadi Mostafaei, seorang pejabat senior kepolisian saat itu, mengatakan bahwa pembunuhan demi kehormatan merupakan 20 persen dari kasus pembunuhan di negara tersebut.

Terkait fakta hukum itu dan tragedi pembunuhan Ashrafi, ternyata menyulut keramaian di Iran. Bahkan hingga ke telinga Presiden Hassan Rouhani.

Tak pelak, Rouhani mendesak kabinetnya untuk mempercepat konsep hukum yang lebih keras dalam apa yang disebut pembunuhan demi kehormatan. (DailyMail/mg8/jpnn)

Ceritanya bak Siti Nurbaya. Kejadian sangat tragis mewarnai Kota Talesh, Gilan, Iran, di mana seorang gadis cantik (13), tewas dipenggal saat tidur.

Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close