Bamsoet Bangga Keris Indonesia Diakui Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo terus membuat berbagai gebrakan di DPR RI. Setelah kerap mempromosikan keselamatan berlalu lintas dengan menggandeng komunitas motor, DPR RI juga giat mempromosikan seni dan budaya bangsa.
Salah satunya melalui pameran 'Kejayaan Keris Madura', yang diadakan di Loby Gedung Nusantara DPR RI dari tanggal 19-21 Maret 2019.
“Atas sumbangsih para pengrajin keris Madura dalam mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa, DPR RI dengan bangga mempersembahkan pameran 'Kejayaan Keris Madura'. Kita berharap pameran ini bisa merangsang minat keris yang sepertinya mulai luntur, khususnya di kalangan generasi muda. Sehingga anak cucu dan generasi mendatang tidak kehilangan rekam jejak sejarah bangsa tentang keris,” ujar Bamsoet saat membuka pameran 'Kejayaan Keris Madura' di Loby Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/19).
BACA JUGA: Diplomasi Keris ala Fadli Zon
Beberapa Duta Besar negara sahabat tampak hadir dalam acara tersebut. Antara lain Duta Besar Iran H.E. Mr. Valiollah Mohammadi, Duta Besar Bosnia H.E. Mr. Mehmed Chalilovic, Duta Besar Panama H.E. Ms Deborah Bo, Duta Besar Jordan H.E. Mr. Abdallah Suliman Abu Rohman, Chief De Affair Kedutaan Bulgaria Mrs. Alexandrina Gulgova, Third Secretary Kedutaan Azerbaijan Mr. Emil Ahmadof, Chief De Affairs Kedutaan Yunani Mr. Minas Ovnanian.
Tampak hadir juga sejumlah tamu undangan lainnya, antara lain Wakil Ketua Umum Sekretariat Nasional Keris Indonesia Andi Thaswin Abdullah, Sekretaris Umum Sekretariat Nasional Keris Indonesia Basuki Teguh Yuwono, para Mpu dan kolektor Keris, serta Paguyuban Putre Koneng Madura.
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan Pulau Madura punya peran besar dalam dunia perkerisan di Tanah Air. Tahun 2012, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mendata pengrajin keris di Kabupaten Sumenep, Madura mencapai 524 orang. Pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Sumenep beserta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendata ulang, tercatat ada 684 pengrajin di Kabupaten Sumenep.
"Tidak heran jika pada 25 November 2015, UNESCO menetapkan keris sebagai salah satu warisan dunia budaya tak benda. Pemerintah Kabupaten Sumenep pada Maret 2018 lalu juga telah menetapkan Desa Aeng Tong-Tong sebagai Desa Keris dan menguatkan branding Sumenep sebagai Kota Keris," jelas Bamsoet.