Bamsoet Dukung Kerja Sama BAMS dan PBA, Majukan UMKM Indonesia
Perlindungan merek mutlak dibutuhkan untuk mencegah serta menghindari pelanggaran serta memperoleh kepastian hukum atas kepemilikan merek.
Menurut dia Lupba One Brand merupakan bukti keberhasilan dari Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) yang dapat menyamakan visi-misi para anggotanya untuk dapat maju bersama, bergerak bersama, dan bekerja sama dalam naungan merek kolektif.
Pada awal dilaunching hanya 6 produk saja, sekarang sudah lebih dari 30 varian produk yang tergabung di dalam Lupba.
Banyak sekali keuntungan dari merek kolektif yang dirasakan oleh anggotanya, yaitu memudahkan pendaftaran merek, perlindungan merek dari merek kolektif itu sendiri dalam hal distribusi, penjualan, dan promosi.
"Itu yang harus dipahami oleh masyarakat tentang pentingnya merek kolektif," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, PBA telah menandatangani nota kesepahaman dengan SGT Handels GmbH, perusahan ekspor-impor yang berbasis di Bern, Swiss.
Mereka juga menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan Korea Selatan, Prime Global Network Co.Ltd. Melalui berbagai kerjasama tersebut, memudahkan pemasaran berbagai produk UMKM Indonesia yang tergabung dalam PBA ke pasar Swiss, Korea dan berbagai negara sekitarnya.
PT BAMS didirikan Bamsoet pada 2003 di Kabupaten Banjarnegara, salah satu daerah pemilihannya di Dapil 7 Jawa Tengah.